Ahlan Wasahlan

Selamat berkunjung di blog International Conference of Islamic Scholars (ICIS).

Senin, 19 Desember 2011

ICIS Selenggarakan Muslim – Crhistian Conference for Justice of Asia




Sejumlah tokoh lintas agama dari berbagai organisasi keagamaan seperti NU, Muhammadiyah, Federasi Konferensi Bhisop Asia (FABC), Konferensi Kristen Asia (CCA), Konferensi Wali Gereja (KWI), dan Persatuan Gereja Indonesia (PGI), pada hari ini (Senin,19/12) menggelar pertemuan di kantor Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS), yang bermarkas di Jalan Dempo, Matraman Jakarta.

Pertemuan para tokoh lintas agama ini merupakan respon atas surat yang disampaikan oleh Cendekiawan Muslim dari 138 negara kepada Pope Benektiktus pada tahun 2007. Atas dasar surat tersebut, sejumlah pemimpin Katolik Asia yang dimotori oleh Arbhishop Fernando Capalla, Ketua Federasi Konferensi Bhisop Asia (FABC) dan Fr. Ray O’ Toole berinisiatif untuk menyeleggarakan “Muslim – Crhistian Conference for Justice of Asia  dan juga mendorong ICIS, sebagai organisasi yang telah memiliki jaringan Ulama di seluruh dunia, untuk menjadi salah satu host.

Dalam sambutan pengantarnya, Sekjen ICIS, KH. Hasyim Muzadi menyampaikan bahwa ICIS adalah rumah bersama bagi lintas umat dan lintas agama untuk mendialogkan berbagai isu penting terkait dengan masalah-masalah lintas agama. Karenanya ICIS merespon dengan baik usulan Ketua Bhisop Asia Pasifik terkait penyelenggaraan “Muslim – Crhistian Conference for Justice of Asia” tersebut.
                                               
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Wakil Menteri Agama, Prof. Dr. Nasarudin Umar, antara lain dibicarakan mengenai  pentingnya mengangkat topik- topik yang menjadi persolan keumatan di Asia. Diataranya adalah topik mengenai keadilan dalam ekologi dan human trafficking, yang akan menjadi fokus pembicaraan pada Konferensi Tokoh Muslim dan Kristen Asia, yang akan diselenggarakan pada Oktober 2012 mendatang di Jakarta.

Konferensi akan mengangkat tema;” bringing common word to common action for justice in Asia ”, serta sub-tema; “ To Promote Deeper personal friendship among the relegious leader ”.

Diharapkan agar konferensi ini nantinya tidak hanya menjadi dialog agama dan penyampaian wacana, tetapi dapat dikembangkan sebagai sebuah aksi bersama para tokoh agama dalam menjawab problem keadilan dan persoalan perdagangan manusia yang menjadi masalah bersama di Asia saat ini.

Konferensi yang akan dihadiri 100 pemimpin agama Islam dan Kristen dari 20 negara Asia juga diharapkan dapat meningkatkan relasi personal para tokoh Muslim dan Kristen, sehingga masing-masing pemimpin dapat secara terbuka melakukan aksi-aksi bersama untuk menuntaskan persoalan keadilan dan konflik ekonomi – sosial yang ada.  [] (KaEm).

2 komentar: